KEJARKASUS.COM Jakarta - Dewasa ini berbagai masalah mencuat di negeri ini, sangat erat dengan penyimpangan norma-norma dan nilai-nilai beretika. Korupsi, kejahatan, dan penindasan lainnya terjadi di berbagai komponen masyarakat, mulai dari masyarakat biasa hingga para penguasa dan elit politik Indonesia.
Keramahtamahan dan etika yang seyogyanya menjadi ciri bangsa ini seolah tergerus seiring pencitraan yang dilakukan demi mengejar sebuah jabatan. Kesantunan ataupun tata krama tak lagi menjadi pertimbangan ketika berbicara.
Ketua Umum Pro GP, Dr. Suriyanto, Pd, SH, MH,M.Kn, mengaku prihatin dengan fenomena yang terjadi di negeri ini. Menurut dia, nilai-nilai estetika dan etika dalam berpolitkn haruslah menjadi acuan pertimbangan, sehingga bangsa ini matang dalam berdemokrasi.
“ Pemimpin negara maupun tokoh bangsa harusnya bisa memberikan inspirasi yang baik jangan membuat aturan-aturan dan keinginan-keinginan yang membuat bangsa ini gaduh dan terbelah,” kata Suriyanto, Rabu [25/10/2023]
“ Tokoh-tokoh bangsa harus memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa,” imbuhnya.
DI tengah kontestasi politk saat ini, Suriyanto mengajak para pihak yang bersaing perlu memperhatikan adab atau kesantunan dalam bertindak jangan mencari-cari celah yang merusak tatanan hukum sehingga menciderai esensi demokrasi.
Suriyanto menambahkan, dalam konteks bernegara dan bermasyarakat, kesantunan itu harus diwujudkan dalam persamaan (hak dan kewajiban). Kemudian, saling menghormati dan menghargai. Peradaban Indonesia ini pada intinya adalah kesantunan yang ditunjukkan oleh umat Islam ataupun umat-umat yang lain dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ Etika politik mutlak diperlukan bagi perkembangan kehidupan berpolitik, karena etika politik merupakan prinsip pedoman dasar yang dijadikan sebagai pondasi pembentukan dan perjalanan roda pemerintahan,” ujarnya.
“ Etika politik harus menjadi pedoman utama dengan politik santun, cerdas dan menempatkan bangsa dan negara diatas kepentingan partai dan golongan. Dalam berpolitik pun harus mengedepankan etika dan moral,” pungkasnya.(Wendi)
Posting Komentar