Dengan adanya ajang perpisahan itu sendiri diduga dimanfaatkan oleh pihak Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN-02), Desa Kemu, ulu Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan.
Pasalnya, disaat usai kelulusan siswa-siswi Kelas 6 ditahun 2024 lalu, diduga dipungut biaya sebesar Rp. 140.000 diduga untuk perpisahan.
Tak hanya itu, selama berapa Tahun ini tenaga honorer yang bertugas penjaga sekolah disitu setiap menerima gaji dipotong.
Dimana penjaga sekolah tersebut selaku pasangan Suami istri. Semestinya menerima.Rp 1500.000 justru malah menjadi Rp 1300.000
Hal ini sebagaimana yang dibeberkan oleh Safiin, Kepala Desa Kemu ulu. Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan, saat dibincangi. Rabu, 12 Juni 2024.
Dikatakannya, untuk pungutan itu sendiri per siswa-siswi sebesar 100 ribu lebih per murid. "Sempat kami himbau agar tidak melakukan pungutan, selain itu juga, setiap kegiatan tanpa melibatkan Pemerintah Desa," bebernya.
Parahnya lagi, untuk ATM sebagai sarana Gaji petugas penjaga sekolah di MIN 02 tersebut harus dipegang oleh Kepala sekolah MIN.
"Kasihan, gajih penjaga itu selalu tidak sesuai dengan ketentuan, terkadang dibayarkan Rp. 1.500 kadang dibayar 1.300.000 per Bulan," cetusnya.
Horizon selaku penjaga MIN 02 OKU Selatan membenarkan bahwa untuk Gajih dirinya kerap tidak full bahkan kerap berkurang.
"Benar, sebulan itu kadang kami 2 istri 1.500, kadang juga 1.300, ATM juga dipegang oleh Kepala Madrasah dengan alasan sesuai peraturan, hal ini berjalan sejak 4 Tahun lalu," bebernya.
Padahal kami tahu, bahwa gajih kami 2 istri selama ini yang masuk dalam Rekening sebesar Rp. 2.000.000, sedangkan yang kami terima hanya 1.300.000" keluhnya.
Sedangkan, Salhadah Kepala MIN 02 Kemu OKU Selatan membenarkan bahwa wali siswa memberi uang sebesar Rp. 100 untuk kado perpisahan, Rp. 40.000 untuk Foto Copy dan Ligalisir Ijazah.
"Kelas 6 kemarin sebanyak 36 siswa-siswi, sudah kami tolak biar mereka sendiri yang moto copy dan tidak usah perpisahan namun wali siswa masih tetap mengadakan makan bersama," bebernya.
Kalau untuk pungutan tentu kami membantah, karena memang itu inisiatif wali siswa yang mengadakan, itu pun melalui Komite," tandasnya.
Penulis:Anton
Editor:Rendi
Posting Komentar