Hal ini juga didasari karena beberapa perusahaan perkebunan juga menggunakan alur transportasi air dibawah Jembatan P6 Lalan.
"Ya, ini harus tanggung renteng, jadi semua pihak yang memanfaatkan alur trasnportasi air dibawah Jembatan P6 Lalan termasuk perusahaan perkebunan harus berkontribusi untuk perbaikan Jembatan P6 Lalan," tegas Sekda Muba, Apriyadi di sela Rapat Terkait Komitmen Bersama dalam Pembangunan/Perbaikan Jembatan (P6) Kecamatan Lalan di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Musi Banyuasin di Palembang, Kamis (10/10/2024).
Apriyadi mengaku, progres perbaikan Jembatan P6 Lalan ini harus terus dimaksimalkan agar masyarakat dapat beraktifitas kembali normal. "Mari kita sama-sama pro aktif, agar perbaikan Jembatan P6 Lalan ini segera tuntas," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Lalu Lintas Dibawah Jembatan P6 Lalan (AP6L), Humala Oloan Pasaribu merinci untuk perbaikan Jembatan P6 dan Jalan Lalan diestimasikan membutuhkan biaya sebesar Rp100 Miliar.
"Untuk pihak yang menabrak jembatan tersebut dibebankan 50 persen dari semua biaya perbaikan, dan perusahaan yang melintas dibawah Jembatan P6 Lalan akan disesuaikan masing-masing dengan menyesuaikan mobilitas," jelasnya.
Lanjut dia, saat ini progres yang mulai berjalan dampak dari ambruknya Jembatan P6 Lalan yakni memfasilitasi penyebrangan untuk masyarakat. "Kemudian membangun dermaga baru dan perbaikan jalan P6 dan P11," tandasnya.
Turut hadir perwakilan perusahaan perkebunan dalam kegiatan tersebut yakni diantanya dari PT Lonsum, PT PWS, PT MSA, PT BKI, dan PT BKAM.
Kemudian turut mendampingi Sekda Apriyadi diantaranya Kepala Dinas Perhubungan Muba Musni Wijaya SSos MSi, Kasat Pol PP Erdian Syahri SSos MSi, Sekretaris Disbun Muba Rangga Perdana Putera SSTP MSi, dlCamat Lalan Jami'an SPd MM., perwakilan Dinas PUPR Muba Apriansyah dan Fadli.
Penulis:Wendi
Editor:Citra
Posting Komentar